Tempat bersejarah merupakan suatu tempat yang memiliki nilai atau makna makna tertentu yang tidak terdapat di tempat lain. Dengan mengunjungi tempat tersebut kamu bisa menambah pengetahuanmu tentang sejarah maupun pesan dan kesan yang kamu rasakan saat mengunjungi tempat tersebut.
Inilah tempat sejarah di Kota Malang yang wajib kamu kunjungi untuk menambah pengetahuanmu :
Pusat pemerintahan Kota Malang ini terletak di jantung kota. Gedung Balai Kota adalah landmark – nya Malang, masih berasitektur kolonial Belanda dibangun oleh Jenderal Pieter Zoen Coen pada zaman penjajahan.
Alun – alun Kota Malang merupakan ikon Kota Malang yang sebagai taman rekreasi dan edukasi untuk publik yang tidak pernah sepi. Disekitarnya terdapat pusat perdagangan dan kuliner. Setelah dipugar kini alun – alun menjadi lebih kece loo.
Jalan Ijen didesain oleh arsitek ternama Belanda. Sejak penjajahan Belanda adalah jalan istimewa di Kota Malang. Pada zaman Belanda, hanya kalangan pejabat dan bangsawan yang menghuni perumahan bergaya kolonial Belanda ini.
Toko Oen adalah sebuah restoran yang sudah berdiri sejak tahun 1930, toko ini pernah dikunjungi presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Toko Oen terkenal dengan es krimnya yang khas. Bangunan restoran yang berasitektur kolonial.
Stasiun ini adalah salah satu stasiun terselatan di Kota Malang. Stasiun Kota Lama adalah stasiun kereta api tertua di Malang dibangun pada 1879. masih beroperasi lo hingga sekarang.
Masjid Jami’ Malang adalah salah satu masjid tertua di Jawa Timur. Masjid Agung Jami’ Malang didirikan pada tahun 1890 M diatas tanah Goepermen. Menurut prasasti yang ada, masjid ini dibangun 2 tahap, tahun 1890 M dan tahun 1903.
Gereja protestan Indonesia bagian barat ini berada satu kawasan dengan Masjid Agung Jami’. Berdiri sejak tahun 1861. Selain itu, gereja ini juga menyimpan dua alkitab kuno yang usianya hampir 400 tahun. Alkitab Kuno tersebut tersimpan rapi di sebuah lemari di dalam gereja.
Salah satu bangunan rumah ibadah berusia tua dengan nilai historis yang tinggi. Gereja Kayu Tangan ini menjadi saksi eksistensi umat Katolik sejak masa kolonial Belanda di Malang. Bangunan ini didirikan tahun 1905 dengan gaya arsitektur Neo-Ghotic.
Museum yang menyimpan beragam koleksi bersejarah dari zaman perang kemerdekaan melawan penjajah. Salah satu diantaranya : senjata, tank lapis baja, dan gerbong maut.